- Jabir ra berkata: “Biasanya Nabi saw setiap kali berkhutbah baginda selalu bersandar pada tiang masjid yang dibuat daripada pokok kurma. Ketika baginda dibuatkan sebuah mimbar maka baginda selalu berkhutbah di atas mimbar. Pokok kurma yang biasa disandari oleh Nabi setiap kali berkhutbah itu berteriak bagaikan hendak terbelah saja keadaannya. Kemudian Nabi turun dari mimbar dan memeluk pohon kurma tersebut. Pokok kurma itu menangis terisak-isak seperti anak bayi sampai berhenti sama sekali. Nabi saw berkata: “Pokok kurma itu menangis disebabkan sentiasa mendengarkan suara zikir, menyebut-nyebut nama Allah” (Hadis diriwayatkan oleh Bukhari)
- Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Pernah aku bersama Nabi saw di kota Makkah. Kemudian kami keluar ke salah satu penjuru kota Makkah. Tiada suatu gunung ataupun pohon yang baginda lalui kecuali pasti mereka mengucapkan ‘Salam sejahtera sentiasa bagimu ya Rasulullah’” (Hadis diriwayatkan oleh Tarmizi dan Darimi)
- Ibnu Umar ra berkata: “Pernah kami ikut bersama Rasulullah saw dalam suatu perjalanan. Kemudian datanglah seorang Arab dusun. Baginda berkata kepadanya: “Ucapkan bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba Allah serta utusan-Nya” tanya orang Arab dusun itu: “siapakah yang dapat menyaksikan kebenaran ucapanmu itu?” Jawab Nabi saw: “Batu itu yang dapat menyaksikannya” Kemudian Nabi memanggil batu yang berada di seberang lembah itu. Batu itu segera datang dengan jalan membelah bumi sampai ia tiba di hadapan Nabi saw. Kemudian Nabi memerintahkan batu itu untuk mengucapkan dua kalimah syahadah itu sebanyak tiga kali. Batu itu segera mengucapkannya sebanyak tiga kali. Setelah itu ia kembali ke tempatnya semula (Hadis diriwayatkan Darimi)
- Ibnu Abbas ra berkata: “Pernah seorang Arab dusun dating kepada Nabi sambil berkata: “Bukti apakah yang dapat menunjukkan kepadaku bahawa engkau adalah seorang Nabi?” Jawab Nabi saw: “Jika aku panggil dahan pohon kurma ini pasti ia akan memberikan kesaksian bahawa aku adalah Rasulullah” Kemudian Nabi memanggil dahan pohon kurma itu hingga dahan kurma itu terjatuh ke pangkuan baginda saw. Dahan pohon kurma itu diperintahkan oleh Nabi untuk kambali ke tempatnya semula. Dahan itu pun dengan patuh segera kembali ke tempat asalnya. Orang Arab dusun yang menyaksikan kejadian itu segera menyatakan dirinya masuk Islam (Hadis diriwayatkan oleh Tarmizi dan disahkan kebenarannya)
- Ma’an bin Abdul Rahman berkata: “Pernah aku dengar ayahku berkata: Pernah aku bertanya kepada Masruq, siapakah yang memberitahukan pada Nabi saw ketika para jin sedang berkumpul mendengarkan bacaan Al-Quran?” jawab Masruq: “Ayahmu (Abdullah bin Mas’ud) pernah bercerita kepadaku bahawa yang memberitahukan keadaan para jin adalah sebatang pohon” (Hadis diriwayatkan Bukahri dan Muslim)
- Jabir ra berkata: “Pernah kami dalam perjalanan bersama Rasulullah saw. Waktu kami berhenti di suatu lembah, Rasulullah saw ke suatu tempat untuk membuang hajatnya. Namun baginda tidak menemui sesuatu yang boleh diguna untuk menutupi diri baginda. Hanya baginda melihat dua batang pohon yang berada di seberang lembah. Rasulullah saw segera mendatangi salah satu pohon itu. Dan baginda menarik sebuah dahannya seraya berkata: “Hai dahan turutlah aku dengan izin Allah”. Seketika itu dahan pohon itu segera tunduk bagaikan seekor unta yang menurut sekehendak tuannya. Setelah itu baginda segera memegang salah satu dahannya bsambil berkata: “Hai dahan turutlah aku dengan izin Allah”. Seketika itu juga dahan pohon tersebut tunduk seperti yang pertama kemudian baginda berkata kepada kedua pohon itu: “Bergabunglah kamu berdua dengan izin Allah”. Kata Jabir: “Waktu itu aku duduk merenung – kemudian ketika aku menoleh kudapati Rasulullah datang, sedangkan kedua dahan pohon itu saling berpisah dan berdiri tegak seperti keadaannya yang asal”. (HR Muslim)
- Anas ra berkata: “Pernah Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah saw yang sedang duduk berlumuran darah disebabkan perbuatan kaum Quraisy. Malaikat Jibril berkata: “Ya Rasulullah mahukah anda kuperlihatkan tanda kebesaran Allah?” Jawab Nabi: “Ya”. Malaikat Jibril segera menghadap pada suatu pohon yang berada di belakangnya sambil berkata kepada Rasulullah: “panggillah pohon itu”. Rasulullah segera memanggilnya dan pohon itu segera datang berdiri di hadapan Rasulullah. Malaikat Jibril berkata: “Perintahkan ia untuk segera kembali”. Setelah Rasulullah memerintahkan pohon itu untuk kembali maka ia pun segera kembali. Kemudian Rasulullah berkata kepada Malaikat Jibril: “Cukup, cukup kiranya”. (HR Darimi)
- Ya’la bin Murrah ra berkata: “Pernah aku ikut dalam suatu perjalanan bersama Nabi saw. Waktu itu Nabi hendak berhajat besar baginda berkata kepadaku “Pergilah pada kedua pohon kurma itu dan katakan bahawa Rasulullah saw memerintahkan kamu berdua untuk bersatu”. Kedua pohon kurma itu segera bersatu dan menutupi baginda waktu berhajat besar. Setelah itu baginda berkata kepadaku: “Datanglah kepada kedua pokok kurma itu katakan bahawa Nabi memerintahkan kamu berdua agar kembali seperti asal. Aku pun berkata pada kedua pohon kurma itu dan keduanya segera berpisah kembali seperti keadaan asal. (HR Ibnu Majah)
[KEMULIAN PARA WALI; Zulkifli Mat Isa]
No comments:
Post a Comment