FAEDAH
Bagi ayat seribu dinar, hikayat adalah satu kaum menunggang mereka itu akan perahu berlayar di laut, tiba-tiba nyata bagi mereka itu seorang lelaki berjalan di atas air dan berkata ia bagi mereka itu: “Ada sertaku satu kalimah, aku hendak jual dengan seribu dinar.” Maka berkata salah seorang daripada mereka itu: “Aku hendak beli, inilah seribu dinar.” Maka berkata lelaki itu: “Campak olehmu akan seribu dinar itu ke dalam laut.” Maka mencampak ia akan dia ke dalam laut, maka berkata lelaki itu: “Kata olehmu:
::::::::::::::::::
…dan barangsiapa bertakwa kepada Allah Taala, nescaya Dia mengadakan untuknya jalan keluar. Dan barangsiapa berserah kepada Allah maka Allah bakal mencukupinya. Sesungguhnya Allah menyampaikan urusan yang dikehendakiNya, Allah menjadikan bagi tiap-tiap sesuatu itu ketentuannya (surah Ath-Thalaq: Ayat 2-3)
Maka kata lelaki itu: “Hafaz olehmu akan dia baik-baik!” Kemudian ghaib ia. Maka berlayar ia, tiba-tiba pecah perahu itu. Dan dapat lelaki yang sampai ayat itu akan suatu papan dan membaca ia akan ayat itu. Maka dicampakkan dia oleh ombak kepada satu pulau. Maka naik ia kepada pulau itu dan mendapat ia padanya akan satu perempuan yang sangat elok. Maka bertanya ia akan perempuan itu daripada halnya. Maka berkata perempuan itu: “Aku daripada negeri bagian-bagian, adalah pada tiap-tiap hari naik daripada laut ini jin pada waktu bagian-bagian, menuntut ia akan daku daripada diriku, maka dipelirharakan daku Allah Taala daripadanya.” Maka berkata lelaki bagi perempuan itu: “Jadi olehmu akan daku pada tempat yang aku lihat akan dia dan tiada ia lihat akan daku.” Maka memperbuat ia seperti demikian. Maka tatkala naik jin daripada laut dan melihat lelaki akan dia, maka membaca ia akan ayat itu, maka bernyala-nyala api terbakar jin itu. Maka sukalah perempuan itu kemudian mengambil ia dengan lelaki itu membawa akan dia kepada satu gua yang ada padanya beberapa harta yang sangat banyak daripada jawahir dan Lu’Lu’ (Mutiara) dan Yaqut. Kemudian lalu perahu dengan keduanya, maka mengisyarat daripada Jawahir dan Lu’Lu’ (Mutiara) barang yang tiada diketahuikan dia melainkan Allah Subhanahu wa Taala jua. Wallahu’alam.
Bagi ayat seribu dinar, hikayat adalah satu kaum menunggang mereka itu akan perahu berlayar di laut, tiba-tiba nyata bagi mereka itu seorang lelaki berjalan di atas air dan berkata ia bagi mereka itu: “Ada sertaku satu kalimah, aku hendak jual dengan seribu dinar.” Maka berkata salah seorang daripada mereka itu: “Aku hendak beli, inilah seribu dinar.” Maka berkata lelaki itu: “Campak olehmu akan seribu dinar itu ke dalam laut.” Maka mencampak ia akan dia ke dalam laut, maka berkata lelaki itu: “Kata olehmu:
::::::::::::::::::
…dan barangsiapa bertakwa kepada Allah Taala, nescaya Dia mengadakan untuknya jalan keluar. Dan barangsiapa berserah kepada Allah maka Allah bakal mencukupinya. Sesungguhnya Allah menyampaikan urusan yang dikehendakiNya, Allah menjadikan bagi tiap-tiap sesuatu itu ketentuannya (surah Ath-Thalaq: Ayat 2-3)
Maka kata lelaki itu: “Hafaz olehmu akan dia baik-baik!” Kemudian ghaib ia. Maka berlayar ia, tiba-tiba pecah perahu itu. Dan dapat lelaki yang sampai ayat itu akan suatu papan dan membaca ia akan ayat itu. Maka dicampakkan dia oleh ombak kepada satu pulau. Maka naik ia kepada pulau itu dan mendapat ia padanya akan satu perempuan yang sangat elok. Maka bertanya ia akan perempuan itu daripada halnya. Maka berkata perempuan itu: “Aku daripada negeri bagian-bagian, adalah pada tiap-tiap hari naik daripada laut ini jin pada waktu bagian-bagian, menuntut ia akan daku daripada diriku, maka dipelirharakan daku Allah Taala daripadanya.” Maka berkata lelaki bagi perempuan itu: “Jadi olehmu akan daku pada tempat yang aku lihat akan dia dan tiada ia lihat akan daku.” Maka memperbuat ia seperti demikian. Maka tatkala naik jin daripada laut dan melihat lelaki akan dia, maka membaca ia akan ayat itu, maka bernyala-nyala api terbakar jin itu. Maka sukalah perempuan itu kemudian mengambil ia dengan lelaki itu membawa akan dia kepada satu gua yang ada padanya beberapa harta yang sangat banyak daripada jawahir dan Lu’Lu’ (Mutiara) dan Yaqut. Kemudian lalu perahu dengan keduanya, maka mengisyarat daripada Jawahir dan Lu’Lu’ (Mutiara) barang yang tiada diketahuikan dia melainkan Allah Subhanahu wa Taala jua. Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment